Posted by : ROHIS - SMKN 1 CIBINONG
Minggu, 07 Februari 2016
Temanku Membawaku ke Syurga
(Buletin El-Marjan [Edisi. 09/Th. II)
Oleh: Abid Ramadhan [RDM13]
Alhamdulillaah.. Buletin El Marjan terbit lagi.
Minggu kemarin buletin El Marjan membahas tentang ‘Move On’, bagaimana bangkit
dari kegalauan yang mengoncang diri -wow- yang cara caranya disebutkan :
Mengingat Allah , Mengikuti Majelis Ilmu , Ikut Organisasi ,
Membaca buku yang memotivasi dan menemukan hobby yang positif. Wihh dah hebat
deh tuh cara cara nya, caranya yaa yang hebat. Hehe. Kita? Ya tinggal Take
Action nya aja dari cara cara yang hebat ntu, ya masa cuma dibaca sihh. Kalau
hanya dibaca mah yaa nempel di kepala paling juga gak lama ya gak? Tapi kalau
dah Take Action, InshaAllah amalnya tercatat dalam catatan amal baik oleh
Malaikat pencatat, yang catatannya permanen hingga hari Akhir. Semoga catatan
Amal kebaikan Kita lebih banyak dari catatan keburukan kita ya sobat. Aamiin..
Judul buletin edisi 9 ini, “Teman membawaku ke syurga” . Yap, pembahasan dalam buletin El
Marjan kali ini bertema “Teman”. Penulis ambil tema ini karena prihatin dengan
kondisi pemuda pemudi sekarang yang makin lama makin bikin pemanasan global
makin menjadi. Lho? Bagaimana bisa?. Ya, bisa, dengan keburukan keburukan yang
dibagikan atau diajarkan merata ke generasi generasi penerus sudah seperti
pembagian sembako, pada ngantri tuh generasi generasi baru karena ter iming
imingi oleh kesenangan. Sobat pasti juga merasakan. Ya, karena ini terjadi
tidak jauh dari kita, ini terjadi dekaat dengan kita, ini terjadi dilingkungan
kita hidup dilingkungan kita melakukan aktivitas aktivitas sehari hari.
Keburukan keburukan yang terjadi akibat hasutan teman ajakan teman
terkontaminasi oleh teman ikut ikutan dengan teman dsb yang berawal dari teman
dan menambah dosa yang sama saja menambah dunia jadi panas, yea gak?. Sobat,
Baginda Rasulullah memberikan perumpamaan, “Sesungguhnya perumpamaan teman
yang baik (shalih/shalihah) dan teman yang jahat adalah seperti pembawa minyak
wangi dan peniup api pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan
mencipratkan minyak wanginya itu atau engkau membeli darinya atau engkau hanya
akan mencium aroma harumnya itu. Sedangkan peniup api tukang besi mungkin akan
membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya bau yang tidak sedap”. (Riwayat
Bukhari, kitab Buyuu’, Fathul Bari 4/323 dan Muslim kitab Albir 4/2026)
Mari
kita memilah & memilih dalam berteman (bukan pilih-pilih). Seperti apakah
teman yang baik?
Sebelumnya,
apasih yang sobat pikirkan mengenai teman? Apasih teman itu? Apasih perananya
dikehidupan kita? Sekedar seorang yang bisa menghabiskan waktu bersamakah?
Menghabiskan waktu bersama untuk bersenang senang? Ayoo Kita pikirkan lagi.
Peranan teman sebenarnya lebih dari sekedar berbagai sudut pandang yang
dangkal. Tahukah? Teman dapat membawa kita ke syurga? Ya, teman dapat membawa
kita ke Syurga, apabila teman Kita bukanlah teman yang sekedar seorang yang
menghabiskan waktu bersama, bukan sekedar yang dapat bermain bersama, tetapi
teman yang dapat menjadikan Kita bersemangat dan atau membantu kita melakoni
amalan amalan yang dapat memicu syurgaNYA.
“Seseorang
tergantung agama teman dekatnya, maka hendaknya kalian memerhatikan siapakah
teman dekatnya.”
(HR. Ahmad)
Makna
hadist di atas adalah seseorang akan berbicara dan berperilaku seperti
kebiasaan temannya. Karena itu Rasulullah mengingatkan agar kita cermat dalam memilih
teman. Kita harus kenali tabiatnya, akhlaknya. Bila ia Shalih, ya jadikanlah ia
teman kita.
Nah
dari situ, kira kira seperti apa ya kriteria teman yang baik itu? Ada tuh
disitu jawabannya.. “Yang shalih!” Yapp betul.. Dengan berteman dengan orang
yang shalih, kita akan kecripatan keshalihannya juga, InshaAllah. Bukalah pintu
hati kita, supaya sifat
sifat baik dapat kita terima dan menjadi sifat kita.
Orang
yang shalih senantiasa senang mendapatkan teman. Orang shalih senang bila temannya
bertambah karena merasa menambah pula orang yang akan mengingati nya apabila ia
berbuat salah. Dan juga sebagai pengamalan Surat Al ‘Ashr yang berbunyi “Demi
masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal shaleh serta saling menasihati untuk
kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (Qs. Al ‘Ashr[103]:1-3)
Orang yang shalih akan mencintaimu
karena Allah, Ia tidak akan mengharapkan keuntungan dari mu. Karena, hanya
ridho Allah lah yang ia inginkan. Ia senantiasa akan membawa mu ke Syurga
karena-NYA. Dengan pancaran cahaya kebaikan kebaikan yang ia kerjakan yang akan
menerangi kita hingga kita pun akan terbawa untuk ikut menjadi terang seperti
dirinya. Laksana pembawa minyak wangi, ia mencipratkan minyak wanginya kepada
kita, hingga wangi pula lah diri kita sepertinya. Dan tahukah? Orang yang
saling mencintai karena Allah, akan mendapatkan naungan dari Allah pada hari
dimana tidak ada naungan kecuali naungan-NYA.
Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya pada hari kiamat Allah berseru,
“Dimana orang-orang yang saling mencintai karena keagunganKU? Hari ini Aku
berikan baginya naungan di hari tidak ada lagi naungan selain naungan-KU”” (HR. Muslim)
Orang
shalih senantiasa akan menyebabkan hati kita nyaman, tenang, tentram apabila
kita di dekatnya. Apakah ia menyebarkan kesejukan yang menghilangkan gerah
seperti air conditioner? Ohh, bukan begitu. Tapi begini,. Ia senantiasa
mengingatkan kita kepada Allah dengan ucapan ucapan baik yang keluar dari
mulutnya atau dengan perilakunya atau bahkan hanya dengan bersamanya dengan
melihat wajahnya yang seolah olah memancarkan cahaya ilahi dan merasuk kedalam
qolbu kita dan mengingatkan kita kepada Allah selalu. Yang mana, hanya dengan
mengingat Allah lah hati kita akan nyaman tenang tentram.
“Orang-orang
beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya
dengan mengingat Allah-lah hati akan menjadi tentram” (Qs.Al Ra’d[13]:28)
Syafa’at dari teman yang shalih. Diriwayatkan, bahwa
Apabila penghuni Surga telah masuk ke dalam Surga, lalu mereka tidak menemukan
Sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di Dunia, mereka
bertanya tentang Sahabat Mereka kepada Allah.
“Yaa
Rabb.. Kami tidak melihat Sahabat-sahabat kami yang sewaktu di Dunia Shalat
bersama kami, Puasa bersama kami dan berjuang bersama kami,”
Maka Allah berfirman: “Pergilah ke neraka, lalu
keluarkan Sahabatmu yang di hatinya ada Iman walaupun hanya sebesar dzarrah.” (HR. Ibnul Mubarak dalam kitab “Az-Zuhd”)
Imam besar Al-Hasan
Al-Bashri berkata, “Perbanyaklah Sahabat-sahabat
Mu’min-mu, karena Mereka memiliki Syafa’at pada hari kiamat.”
Sobat,
mari kita perbanyak teman kita. Namun, bukan teman sembarang teman. Bukan
seberapa banyak teman kita yang penting. Yang paling penting dalam berteman
ialah, seperti apa kualitas teman yang kita
miliki? seberapa banyak teman kita yang shalih? apakah perubahan diri kita
setelah memiliki teman.?
Ulangi
sedikit. Bila ingin perubahan baik, maka bertemanlah dengan orang yang baik (shalih)
yang membawa kita ke Syurga-NYA, dan janganlah berteman dengan teman yang buruk
yang malah akan menjatuhkan kita ke Neraka.
Teman yang buruk, ialah teman yang bukan
mendekatkan kita kepada Allah, tetapi malah menjauhkan kita dari Allah. Yang
membutakan kita dari tujuan hidup kita sebenarnya dengan menghabiskan waktu
dalam kesenangan yang sia sia. Yang seperti inilah yang akan menjatuhkan kita
ke Neraka. Sobat, mari kita renungkan pertemanan kita.
“Teman seperti
apakah yang buruk?”
Imam Ali menjawab:
“Orang yang menampilkan maksiat dengan penampilan yang indah.” Man Lâ Yahdhuruhu Al-Faqih, jil. 4, hal.
381.
Teman yang buruk akan melalaikanmu dengan kesenangan,
membuat menghabiskan waktu untuk hal yang sia sia, menyepelekan hal hal kecil,
menghasutmu untuk melakukan perbuatan perbuatan keji kecil bahkan yang besar
dengan menjanjikan kesenangan kesenangan yang fana. Sungguh teman yang seperti
itu hanya akan menjadikan diri kita merugi, dan lebih baik bila kita memiliki
musuh namun menjadikan diri kita dekat kepada Allah.
“Jika ada musuh yang mendekatkanmu kepada Allah, maka hal itu lebih baik
dari pada teman akrab yang menjauhkanmu dari Allah.” (Abul
Hasan as-Sadzili)
Sobat, Berhati-hati lah dalam memilih teman. Jangan
sampai kita terhasut oleh teman kita sendiri untuk melakukan keburukan
keburukan dan Allah menghukum kita dengan menjadikan diri kita lupa diri kita
sendiri.
Seperti ucapan
seorang Syaikh Al Qur’an terkenal asal Mesir :
“Hukuman paling berat atas
seseorang adalah bila Allah menjadikan ia lupa pada dirinya sendiri. Sebab
bila seseorang lupa pada dirinya sendiri, maka ia akan terjerumus pada
kenistaan, tapi ia merasa telah melakukan kebaikan.” (Muhammad Ar Rawi)
Baarakallah.
Semoga
Bermanfaat.Buletin Dakwah EL-MARJAN
Penerbit: Rohis Daarul Mu’allimin - SMK Negeri 1 Cibinong
Redaksi: Departement Tarbiyah Dakwah & Humas
Layout: Agung Wibisono
Editor: Abid Ramadhan
Distributor: Departement Humas & DKM
Kritik & Saran: 085710389886
Blog: rohis-smkn1cibinong.blogspot.com
Email:rohissmknsatucib@gmail.com
Twitter: @RohisDM_cbn
Related Posts :
- Back to Home »
- Artikel , Buletin , Dept. Humas , Dept. Tarbiyah Dakwah , El-Marjan , surga. ukhuwah , teman »
- Temanku Membawaku ke Syurga