Struktur Kepengurusan Ekstrakulikuler Rohis Daarul Mu'allimin 2017
Jumat, 12 Mei 2017
Posted by ROHIS - SMKN 1 CIBINONG
Struktur Kepengurusan Ekstrakulikuler Rohani Islam
SMK Negeri 1 Cibinong
Rohis Daarul Mu'allimin 2017
(RDM 17)
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Seiring berjalannya ekstrakulikuler Rohis Daarul Mu'allimin masa demi masa, Alhamdulillah telah bergantinya kepengurusan RDM 2016 yang kini digantikan dengan kepengurusan yang terupdate tidak lain yaitu RDM 2017.
Yuk langsung aja nih dilihat bagan struktur Ekstrakulikuler Rohis Daarul Mu'allimin dibawah ini :
Semoga kepengurusan kali ini lebih baik dari kepengurusan sebelumnya... Aamiin...
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
๐ Departemen Humas Rohis Daarul Mu'allimin ๐
๐ท IG: @rohisdm_cbn
๐ Blog: rohis-smkn1cibinong.blogspot.co.id
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Setelah melakukan pengumpulan aspirasi atau keluhan dari seluruh civitas SMK Negeri 1 Cibinong, mulai dari 26 Februari 2017 - 8 Maret 2017 melalui link bit.ly/keluhanmu maka dihasilkan aspirasi atau keluhan sebagai berikut.
Partisipasi Kelas
- Kelas X (18,80 %)
- Kelas XI (41,88 %)
- Kelas XII (35,90 %)
- Alumni/Pegawai/Guru (3,42 %)
Partisipasi Jurusan (Program Keahlian)
- TKJ (18,80 %)
- MM (15,38 %)
- RPL (15,38 %)
- TP (8,55 %)
- TKR (13,68 %)
- TKK (5,13 %)
- TGB (17,09 %)
- TOI (4,27 %)
- Alumni/Pegawai/Guru (1,71 %)
Keluhan
Terkumpul 25 (dua puluh lima) jenis keluhan dan solusi/tindak lanjut yang sudah kami lakukan, yaitu:
- Kekurangan air atau keran air (28,15 %)Sudah dilakukan pemeriksaan rutin pompa air, memberikan cairan pelancar saluran paralon, menutupi keran air yang bocor, membeli keran air tambahan (akan segera dilakukan pemasangan), dan menempelkan himbauan agar berhemat ketika menggunakan air.
- Sajadah kurang/bau/tidak nyaman (16,13 %)Sudah dilakukan pemilihan sajadah yang masih layak pakai, melakukan pembersihan rutin setiap hari, melakukan laundry setiap bulan, dan pengajuan pengadaan sajadah baru (akan terealisasi ketika sudah selesai melakukan perbaikan kubah masjid yang bocor).
- Masjid bocor (15,84 %)Sudah diajukan untuk segera diperbaiki, dan sekolah sedang menyusun anggaran perbaikan agar bisa segera terealisasikan.
- Kamar mandi bau/kurang (6,74 %)Sudah dilakukan pembersihan rutin setiap hari, memberikan pewangi kamar mandi (kamper/kapur barus), menempelkan himbauan agar menjaga/memelihara kebersihan kamar mandi (ayo bantu kami menjaga kebersihan ya!), sudah mengajukan untuk segera diperbaiki kamar mandi yang rusak (ikhwan ada 4 kamar mandi dan 2 yang rusak; akhwat ada 3 kamar mandi dan 1 yang rusak, yang 1 lagi hanya mengalami kerusakan pada pintu dan sudah diajukan agar dilakukan perbaikan/pengelasan), dan perbaikan kamar mandi yang rusak akan bersamaan dengan perbaikan kubah masjid yang bocor.
- Jejak kaki (5,57 %)Sudah dilakukan pembersihan rutin setiap hari, pengadaan keset sementara agar tidak membuat jejak kaki.
- Mukena kurang/bau (5,28 %)Sudah dilakukan pembersihan rutin sebulan dua kali, pengadaan jemuran & gantungan untuk mukena, pemberian pewangi terhadap mukena, untuk pengadaan mukena baru belum dilakukan sebab kadang kala mukena yang baru hilang entah kemana, hehe, dan baiknya teman-teman akhwat yang cantik dan shalihah agar membawa mukena pribadi masing-masing.
- Kurang kipas angin (4,40 %)Sudah diajukan untuk pengadaan kipas angin, dan kipas angin yang sudah ada mengapa bisa berkurang disebabkan digunakan untuk ruangan yang sangat membutuhkan.
- Gelap (3,23 %)Sudah dilakukan pembelian serta pemasangan lampu di kamar mandi, masjid, dan tempat-tempat yang gelap. Disebabkan ada beberapa aliran listrik untuk lampu yang mengalami gangguan, maka dilakukan penerangan sementara dan menunggu proses perbaikan aliran listrik (depan masjid, luar tempat wudhu, dan lantai dua).
- Kurang keset (2,93 %)Sudah dilakukan pengadaan keset sementara, dan mengajukan pembelian keset.
- Tidak ada petunjuk arah kiblat (2,64 %)Sudah dilakukan pemberian petunjuk arah kiblat di dalam masjid dan akan diberikan juga di luar masjid dan karpet.
- Plafon rusak (1,47 %)Sudah diajukan untuk segera diperbaiki, dan sekolah sedang menyusun anggaran perbaikan agar bisa segera terealisasikan.
- Tidak ada rak sepatu (1,17 %)Sudah ada namun sekarang ditempatkan pada ruangan-ruangan yang membutuhkan, dan sedang dalam tahap pengajuan kembali agar ada, untuk penyimpanan sepatu bisa dilakukan di keramik putih samping bengkel TKJ.
- Sound system kurang jelas (1,17 %)Sudah dilakukan perbaikan soundsystem dalam & luar masjid, dan sedang mengajukan penambahan toa agar adzan bisa terdengar sampai bengkel TKR dan MM.
- Tidak ada sarung (0,88 %)Sudah dilakukan pengadaan sarung.
- Rak dan al-Qu'ran kurang memadai (0,88 %)Sudah dilakukan pengajuan pengadaan rak al-Qur'an dan akan direalisasikan bersama dengan perbaikan kubah masjid yang bocor, mendata dan memilah al-Qur'an yang masih layak (tampilan, jumlah halaman, dll) digunakan.
- Keramik pecah (0,59 %)Sudah dilakukan penambalan dengan semen agar tidak melukai.
- Jam mati (0,59 %)Sudah dilakukan pengadaan dan pemasangan baterai.
- Toren air berlumut (0,29 %)Sudah dilakukan pembersihan.
- Tidak ada genset (0,29 %)Sudah ada genset dan akan digunakan ketika aliran listrik mati.
- Kurang alat kebersihan (0,29 %)Sudah dilakukan pengadaan alat-alat kebersihan dan berada dalam ruangan alat kebersihan masjid yang dikelola oleh Rohis.
- Berisik (0,29 %)Sudah menempelkan himbauan agar menjaga/memelihara kekhusyu'an di dalam Masjid (ayo jaga lisan dan tingkah laku kita ketika berada di dalam maupun diluar atau sekitar lingkungan masjid! Jangan mengganggu dan merusak kekhusyu'an teman-teman kita ketika sedang beribadah!)
- Penyimpanan barang tidak ada (0,29 %)Sudah dilakukan pengajuan pengadaan loker-loker penyimpanan barang dan akan direalisasikan bersama dengan perbaikan kubah masjid yang bocor (penyimpanan sementara berada di depan atau di samping shaf shalat atau bagian masjid, hindari menyimpan barang yang berada di belakang masjid atau tidak berada dalam pengawasan kalian).
- Petunjuk lokasi ikhwan-akhwat tidak ada (0,29 %)Sudah menempelkan petunjuk lokasi tempat wudhu dan tempat shalat untuk ikhwan dan akhwat (perlu kesadaran teman-teman juga ya, jika bagian samping kanan Masjid -dekat TKK- itu adalah daerah khusus akhwat/perempuan jadi ikhwan/laki-laki jangan berada/melewati daerah itu dan bagian samping kiri Masjid -dekat TKJ- itu adalah daerah khusus ikhwan/laki-laki jadi akhwat/perempuan jangan berada/melewati daerah itu. Sementara teras depan Masjid bisa dilakukan untuk tempat berkumpul namun tetap jaga sikap agar tidak melakukan khalwat -berduaan dengan lawan jenis- dan ikhtilat -bercampur baur dengan lawan jenis tanpa ada jarak atau hijab).
- Sabun tangan tidak ada (0,29 %)Sudah dilakukan pengadaan.
- Pewangi ruangan tidak ada (0,29 %)Sudah dilakukan pengadaan dan akan dipasang di kipas angin.
Demikian hasil dari keluh-kesahmu, kekurangan hanya berasal dari kami dan kelebihan hanya milik Allah Ta'ala. Kami ucapkan terimakasih dan do'a jazakumullah khairan katsira'.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Catatan.
Hal-hal yang berkaitan dengan Masjid Daarul Mu'allimin bisa disampaikan kepada Departemen DKM RDM:
- M. Firda (XI TGB 2) 083898718231
- Mufidah (XI MM 3) 089607257124
Persiapan termasuk satu hal penting diantara hal lainnya dalam upaya meraih keberhasilan, apalagi waktu menuju UN tidaklah jauh lagi. Kesuksesan selalu diawali dengan kerja keras (cerdas) dan persiapan yang matang. Dalam sebuah kitab karya Ali Bin Naif as-Syahudi dikatakan:
َูู َْู َูุงَู َูุฏَِْูู ุงُْููุฏْุฑَุฉِ َูุงْูุงِุณْุชِุนْุฏَุงุฏِ ِْููุนَู َِู ุณََْูู َْููุฌَุญْ
“Barangsiapa yang mempunyai kemampuan dan persiapan matang untuk melakukan sesuatu, maka dia akan berhasil.”
---
“Siapa yang paling berjasa dalam hidup Anda?”
Apa hubungannya pertanyaan tersebut dengan tips menghadapi UN. Jawabannya adalah sangat dekat. Hal ini disebabkan, jawaban yang muncul dari pertanyaan tersebut akan menentukan langkah apa yang harus dilakukan demi sukses UN tersebut.
Tanpa bermaksud menafikan peran dan jasa pihak yang lain dalam kesuksesan, yang paling berjasa dan berperan dalam kehidupan setiap peserta didik adalah Allah, orang tua, dan guru.
Allah adalah Dzat tempat berharap, Dzat tempat memohon, Dzat yang mengatur kehidupan manusia, Dzat yang memberi keberhasilan dan kegagalan, dan Dzat yang mampu merubah nasib manusia. Adapun orang tua merupakan orang yang berjasa besar dalam proses kehidupan kita, sejak dalam kandungan hingga dewasa. Keberadaan mereka sangat tinggi dan mulia dalam pandangan Allah. Karena mempunyai kedudukan yang tinggi tersebut, Allah memerintahkan setiap anak untuk berterima kasih kepada mereka pada urutan kedua setelah Allah. Dan juga keridho-an ataupun kemurkaan Allah kepada setiap anak manusia sangat ditentukan oleh keridho-an dan kemurkaan kedua orang tua.
Sedangkan guru adalah orang yang dengan sabar, telaten, gemati, dan penuh tanggung jawab mendidik dan mentransfer ilmunya kepada kita dalam proses pendidikan yang kita lakukan. Mereka, para guru, mendedikasikan segalanya demi keberhasilan pendidikan dan juga keberhasilan para siswa yang dibimbingnya.
---
Tips Islami Menghadapi Ujian Nasional
Setelah mengetahui pihak yang paling berjasa dan berperan dalam sukses kita, sekarang marilah kita berbicara tentang tips islami dalam meraih keberhasilan UN. Agar setiap peserta didik sukses dalam UN-nya, maka satu hal yang harus dilakukan adalah: perlakukan mereka yang berperan dan berjasa dalam kehidupan dengan semestinya! Tips islami yang saya maksud dalam menghadapi UN adalah bagaimana kita memperlakukan pihak-pihak yang berjasa dan berperan dalam kehidupan kita sebagaimana seharusnya.
Kepada Allah kita harus:
1⃣ Menghamba kepada-Nya dengan beribadah secara sungguh-sungguh. (memperbanyak shalat sunnah, puasa sunnah, dsb)
2⃣ Memuji-Nya dengan ikhlas.
3⃣ Memohon kepada-Nya dengan khusyu’ dan penuh harap.
4⃣ Mencari ridho Allah dengan banyak berbuat kebaikan di dunia, termasuk banyak bershadaqah.
5⃣ Bertawakkal kepada-Nya setelah berusaha dengan sungguh-sungguh.
Dalam berdoa pergunakan waktu-waktu yang baik, misalnya adalah saat selesai shalat dan pada sepertiga malam yang terakhir sehabis menjalankan shalat tahajud. Sepertiga malam yang terakhir adalah waktu yang paling baik untuk berdoa.
Kepada orang tua kita harus:
1⃣ Mencari ridho mereka. Artinya, kita tidak melakukan sesuatu yang menyebabkan orang tua marah, murka dan mengata-ngatai (mengutuk) kita dengan kata-kata yang buruk. Ingat kata-kata yang terucap dari mulut kedua orang tua kita (terlebih ibu) kepada kita dianggap oleh Allah sebagai sebuah permintaan dan sangat mudah untuk dikabulkan oleh Allah. Maka kita harus selalu melakukan hal-hal positif yang dapat menyebabkan orang tua bangga, bahagia dan ridho kepada kita.
Ridho orang tua dapat diperoleh dengan:
๐น Berbuat baik kepada keduanya.
๐น Menghindari kedurhakaan kepada keduanya.
๐น Segera mohon maaf atas kesalahan kita serta mohon dido’akan.
Kata-kata orang tua (khususnya ibu) untuk anak-anaknya dianggap oleh Allah sebagai doa dan sangat makbul (mudah dikabulkan oleh Allah).
“Ridho Allah tergantung kepada ridho kedua orang tua dan murka Allah juga tergantung kepada murka kedua orang tua.” (HR. Tirmidzi)
Kepada guru kita harus:
1⃣ Menghormati dan menghargainya.
2⃣ Mengerjakan tugas yang diberikan.
3⃣ Menjadikannya sebagai guru, di dalam maupun di luar sekolah.
4⃣ Segera meminta maaf atas kesalahan yang kita perbuat.
---
Peran diri sendiri
Siswa juga memiliki peran yang sangat besar dalam keberhasilan UN. Hal-hal yang dirasa perlu untuk dikerjakan demi sukses dalam ujian nasional (UN) adalah antara lain:
๐น Kerja keras.
๐น Sungguh-sungguh.
๐น Pantang menyerah.
๐น Menentukan target.
๐น Tidak mudah mengeluh.
๐น Menghindari kemalasan.
๐น Senantiasa berdo’a.
Dalam sebuah pepatah Arab dikatakan :
ู َْู ุฌَุฏَّ َูุฌَุฏَ
“Siapa yang giat, sungguh-sungguh (kerja keras dan cerdas) dia yang dapat.”
Demikian tips Islami bagaimana sukses UN tahun ini, semoga bemanfaat bagi semuanya :)
Sumber: misbahulmunirsetiawan.blogspot.com
Mari sebarkan pesan bermanfaat ini ๐
---
๐ Departemen Tarbiyah Dakwah dan Humas Rohis Daarul Mu'allimin ๐
๐ท IG: @rohisdm_cbn
๐ Blog: rohis-smkn1cibinong.blogspot.co.id/
#RDM17 #SahabatBermanfaat #AyoMentoring #AyoIkutRohis
َูู َْู َูุงَู َูุฏَِْูู ุงُْููุฏْุฑَุฉِ َูุงْูุงِุณْุชِุนْุฏَุงุฏِ ِْููุนَู َِู ุณََْูู َْููุฌَุญْ
“Barangsiapa yang mempunyai kemampuan dan persiapan matang untuk melakukan sesuatu, maka dia akan berhasil.”
---
“Siapa yang paling berjasa dalam hidup Anda?”
Apa hubungannya pertanyaan tersebut dengan tips menghadapi UN. Jawabannya adalah sangat dekat. Hal ini disebabkan, jawaban yang muncul dari pertanyaan tersebut akan menentukan langkah apa yang harus dilakukan demi sukses UN tersebut.
Tanpa bermaksud menafikan peran dan jasa pihak yang lain dalam kesuksesan, yang paling berjasa dan berperan dalam kehidupan setiap peserta didik adalah Allah, orang tua, dan guru.
Allah adalah Dzat tempat berharap, Dzat tempat memohon, Dzat yang mengatur kehidupan manusia, Dzat yang memberi keberhasilan dan kegagalan, dan Dzat yang mampu merubah nasib manusia. Adapun orang tua merupakan orang yang berjasa besar dalam proses kehidupan kita, sejak dalam kandungan hingga dewasa. Keberadaan mereka sangat tinggi dan mulia dalam pandangan Allah. Karena mempunyai kedudukan yang tinggi tersebut, Allah memerintahkan setiap anak untuk berterima kasih kepada mereka pada urutan kedua setelah Allah. Dan juga keridho-an ataupun kemurkaan Allah kepada setiap anak manusia sangat ditentukan oleh keridho-an dan kemurkaan kedua orang tua.
Sedangkan guru adalah orang yang dengan sabar, telaten, gemati, dan penuh tanggung jawab mendidik dan mentransfer ilmunya kepada kita dalam proses pendidikan yang kita lakukan. Mereka, para guru, mendedikasikan segalanya demi keberhasilan pendidikan dan juga keberhasilan para siswa yang dibimbingnya.
---
Tips Islami Menghadapi Ujian Nasional
Setelah mengetahui pihak yang paling berjasa dan berperan dalam sukses kita, sekarang marilah kita berbicara tentang tips islami dalam meraih keberhasilan UN. Agar setiap peserta didik sukses dalam UN-nya, maka satu hal yang harus dilakukan adalah: perlakukan mereka yang berperan dan berjasa dalam kehidupan dengan semestinya! Tips islami yang saya maksud dalam menghadapi UN adalah bagaimana kita memperlakukan pihak-pihak yang berjasa dan berperan dalam kehidupan kita sebagaimana seharusnya.
Kepada Allah kita harus:
1⃣ Menghamba kepada-Nya dengan beribadah secara sungguh-sungguh. (memperbanyak shalat sunnah, puasa sunnah, dsb)
2⃣ Memuji-Nya dengan ikhlas.
3⃣ Memohon kepada-Nya dengan khusyu’ dan penuh harap.
4⃣ Mencari ridho Allah dengan banyak berbuat kebaikan di dunia, termasuk banyak bershadaqah.
5⃣ Bertawakkal kepada-Nya setelah berusaha dengan sungguh-sungguh.
Dalam berdoa pergunakan waktu-waktu yang baik, misalnya adalah saat selesai shalat dan pada sepertiga malam yang terakhir sehabis menjalankan shalat tahajud. Sepertiga malam yang terakhir adalah waktu yang paling baik untuk berdoa.
Kepada orang tua kita harus:
1⃣ Mencari ridho mereka. Artinya, kita tidak melakukan sesuatu yang menyebabkan orang tua marah, murka dan mengata-ngatai (mengutuk) kita dengan kata-kata yang buruk. Ingat kata-kata yang terucap dari mulut kedua orang tua kita (terlebih ibu) kepada kita dianggap oleh Allah sebagai sebuah permintaan dan sangat mudah untuk dikabulkan oleh Allah. Maka kita harus selalu melakukan hal-hal positif yang dapat menyebabkan orang tua bangga, bahagia dan ridho kepada kita.
Ridho orang tua dapat diperoleh dengan:
๐น Berbuat baik kepada keduanya.
๐น Menghindari kedurhakaan kepada keduanya.
๐น Segera mohon maaf atas kesalahan kita serta mohon dido’akan.
Kata-kata orang tua (khususnya ibu) untuk anak-anaknya dianggap oleh Allah sebagai doa dan sangat makbul (mudah dikabulkan oleh Allah).
“Ridho Allah tergantung kepada ridho kedua orang tua dan murka Allah juga tergantung kepada murka kedua orang tua.” (HR. Tirmidzi)
Kepada guru kita harus:
1⃣ Menghormati dan menghargainya.
2⃣ Mengerjakan tugas yang diberikan.
3⃣ Menjadikannya sebagai guru, di dalam maupun di luar sekolah.
4⃣ Segera meminta maaf atas kesalahan yang kita perbuat.
---
Peran diri sendiri
Siswa juga memiliki peran yang sangat besar dalam keberhasilan UN. Hal-hal yang dirasa perlu untuk dikerjakan demi sukses dalam ujian nasional (UN) adalah antara lain:
๐น Kerja keras.
๐น Sungguh-sungguh.
๐น Pantang menyerah.
๐น Menentukan target.
๐น Tidak mudah mengeluh.
๐น Menghindari kemalasan.
๐น Senantiasa berdo’a.
Dalam sebuah pepatah Arab dikatakan :
ู َْู ุฌَุฏَّ َูุฌَุฏَ
“Siapa yang giat, sungguh-sungguh (kerja keras dan cerdas) dia yang dapat.”
Demikian tips Islami bagaimana sukses UN tahun ini, semoga bemanfaat bagi semuanya :)
Sumber: misbahulmunirsetiawan.blogspot.com
Mari sebarkan pesan bermanfaat ini ๐
---
๐ Departemen Tarbiyah Dakwah dan Humas Rohis Daarul Mu'allimin ๐
๐ท IG: @rohisdm_cbn
๐ Blog: rohis-smkn1cibinong.blogspot.co.id/
#RDM17 #SahabatBermanfaat #AyoMentoring #AyoIkutRohis
Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa
barakaatuh
Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam. Salawat
serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi dan Rasul yang mulia,
Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Juga kepada keluarga beliau, para Sahabatnya dan semua para
pengikutnya..
Alhamdulillahi rabbil’alamin kita berjumpa lagi nih sudah
sekian lama ane nggak kirim post/artikel lagi. Kembali lagi ane dengan membawa
informasi, kali ini ane akan memberitahukan kabar gembira nih untuk para akhi
dan ukhti SMKN 1 Cibinong. Yaitu RDM16 akan mengadakan acara lagi yang sangat
bermanfaat nih buat kita semua.
Rohis Daarul Mu’allimin – SMK Negeri
1 cibinong
Proudly present
MENTORING GABUNGAN RDM “Tak Selamanya
Cinta Itu Merah Jambu”
Mari kita hijrah melaju selangkah
lebih baik, yuk kita belajar bersama :
-HANIF FANSURYA-
ร Sabtu, 12 maret 2016
ร 08.00 – 13.00 WIB
ร Masjid Daarul Mu’allimin, SMKN 1
Cibinong
“Mentoring adalah perubahan. Mengubah dari yang biasa menjadi
luar biasa. Mengubah keterbatasan menjadi kemelimpahan. Barangsiapa tidak mau
mengubah dirinya maka dia tidak akan menemukan kebahagiaan hidupnya” Sholikin
Abu Izzudin.
“Cinta itu anugerah, merasakannya adalah fitrah, menjaganya
adalah ibadah. Karena jatuh cinta adalah mubah, namun menyikapinya bisa menjadi
pahala berlimpah atau malah menjatuhkan kita dalam dosa dan musibah” Bicara
Cinta, Episode 5
Yuk, saling mengingatkan dan menasehati serta berlomba-lomba
dalam kebaikan dengan mengikuti acara ini dan mendapatkan ilmunya disini. Acara
ini cocok banget buat kalian nih kaula muda yang masa puncaknya dalam hal
cinta. Untuk itulah RDM16 menyediakan acara ini untuk kita semua agar kita
dapat berhijrah menjadi lebih baik dan tidak terlena dengan kenikmatan dunia. okee
ana pamit dulu ditunggu kehadirannya ya
Wassalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa
barakatuh
Assalamu'alaikum warahmatullah
Alhamdulillah RDM16 telah mengadakan program baru yang bisa disebut "OPM". saat pertama mendengar kata "OPM" mungkin yang terlintas dibenak pikiran antum adalah sebuah film Anime yang sedang booming itu bukan? eiittts.... tapi kali ini kita enggak bakal bahas itu ya kawan...
Berbeda dengan "OPM" nya jepang punya, "OPM" (Obrolan Pelajar Millenium) RDM punya ini InshaAllah lebih bermanfaat dan rencananya acara ini akan berkelanjutan season by season dan system dalam program ini adalah TalkShow. kali ini akan membahas tema "Remove Valentine's Day From Our life".... Dan pastinya acara ini Free! Gratis!
lihat detail acaranya digambar dibawah ini :
Oh iya hampir lupa nih, sayangnya acara ini hanya untuk civitas SMK Negeri 1 Cibinong saja, tapi kawan gak perlu sedih InshaAllah tahun depan antum akan diundang ke acara ini
Akhir kata
wassalamu'alaikum
Struktur Kepengurusan Ekstrakulikuler Rohis Daarul Mu'allimin 2017
Selasa, 09 Februari 2016
Posted by ROHIS - SMKN 1 CIBINONG
Struktur Kepengurusan Ekstrakulikuler Rohani Islam
SMK Negeri 1 Cibinong
Rohis Daarul Mu'allimin 2017
(RDM 17)
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Seiring berjalannya ekstrakulikuler Rohis Daarul Mu'allimin masa demi masa, Alhamdulillah telah bergantinya kepengurusan RDM 2016 yang kini digantikan dengan kepengurusan yang terupdate tidak lain yaitu RDM 2017.
Yuk langsung aja nih dilihat bagan struktur Ekstrakulikuler Rohis Daarul Mu'allimin dibawah ini :
Semoga kepengurusan kali ini lebih baik dari kepengurusan sebelumnya... Aamiin...
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
๐ Departemen Humas Rohis Daarul Mu'allimin ๐
๐ท IG: @rohisdm_cbn
๐ Blog: rohis-smkn1cibinong.blogspot.co.id
Valentine's Day
(Buletin El-Marjan [Edisi. 3/Th. II)
Oleh: Berry Hardisakha
“Cinta yang tumbuh karena
IMAN, AMAL SHALIH dan AKHLAK yang MULIA, akan senantiasa bersemi, tak lekang
karena sinar matahari dan tak luntur karena hujan dan tak akan putus meskipun
ajal menjemput”
Berbicara tentang Valentine’s Day, siapa yang tidak mengetahui tentang hari Kasih Sayang -katanya- tersebut. Valentine’s Day atau
biasa disebut hari kasih sayang yang jatuh
pada tanggal 14 Februari.
Hari tersebut sangat populer di negara-negara Eropa dan Amerika. Pada hari itu
terutama kaum remaja merayakan dengan hura-hura. Mayoritas yang merayakannya
adalah orang yang sedang jatuh cinta. Ini pun dianut saat ini dan semakin meluas
dikalangan muda-mudi di negeri kita ini. Saat hari tersebut ada yang
memberikan coklat kepada kekasihnya atau kado spesial lainnya.
Di Indonesia? Tampaknya tidak jauh
berbeda dengan remaja-remaja diluar negeri sana. Mereka yang notabene-nya
muslim-muslimah, menjiplak habis-habisan perilaku remaja orang barat. Hal ini,
tentu saja sangat memprihatinkan karena kalau dilihat dari latar belakang
sejarah perayaan Valentine bukan berasal dari ajaran Islam. Tapi bukan hanya
itu masalahnya. Akan tetapi perayaan Valentine selalu dibarengi dengan
kegiatan-kegiatan yang mubazir, berbau jahiliyah dan cenderung kepada
kemaksiatan.
Secara
etimologis Valentine berasal dari kata Valentinus yang artinya adalah suatu
kartu ucapan selamat yang dikirimkan kepada orang-orang yang disayangi, baik
yang benar-benar disayangi atau pura-pura disayangi. Berdasarkan yang dikutip dari Webster's New 20th
Century Dictionary perayaan Valentine berasal dari perayaan Lupercali. Yaitu
upacara ritual yang dilakukan oleh orang-orang Romawi kuno setiap tanggal 15
Februari sebagai penghormatan kepada Lupercus dewa padang rumput yang
dideskripsikan mempunyai tanduk, kaki, dan telinga seperti kambing. Pada
perayaan itu nama-nama wanita dimasukkan kedalam jambangan bunga. Setiap pria
yang hadir mengambil secarik kertas. Wanita yang namanya tertera dalam kertas
itu menjadi teman kencannya semalam suntuk.
Kemudian pada tahun 469 pihak gereja yakni
Paus Celecius merubah menjadi tanggal 14 Februari untuk mengenang kematian
seorang pendeta yang bernama Saint Valentine yang tewas sebagai martir pada
abad III (martir adalah istilah yang dipakai untuk orang-orang yang mati mem pertahankan prinsip-prinsipnya) dan menetapkan menjadi
Saint Valentine's Day. Pastor Valentine ditangkap dan dipenjara karena
menentang kebijakan kaisar Romawi (Cladius II) yang melarang pemuda-pemudi
untuk menikah. Sang kaisar menginginkan pemuda-pemuda yang lajang untuk menjadi
tentara dan pergi berperang. Tetapi sang pastor malah dengan diam-diam
menikahkan sepasang muda-mudi. Hal ini diketahui oleh sang kaisar. Bukan main
marahnya sang kaisar, akibatnya sang pastor mengakhiri hidupnya dengan tanpa
kepala (dipancung) pada tanggal 14 Februari 269.
Ketika pastor
Valentine dipenjara, banyak surat-surat simpati dari para pemuda yang sedang
kasmaran yang ditujukan kepadanya. Melalui surat itulah mereka mengungkapkan
perasaan sayangnya kepada kekasihnya dan berharap mereka bila menikah.
Sebenarnya kalau kita
menyadari apa yang sebenaranya terjadi dibalik perayaan Valentine tentulah kita
tidak akan berpartisipasi. Allah telah berfirman. "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu
hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk
Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti
kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi
menjadi pelindung dan penolong bagimu." ( QS. Al-Baqaroh [2]: 120)
Jelas sudah bahwa mereka
senantiasa benci kepada kita kecuali kita berpartisipasi pada acara ritual
mereka, mode pakaian dan pola pikir yang mereka miliki. Dan perayaan Valentine
adalah salah satu sarana mereka untuk memurtadkan kita tanpa kita sadari. Dan
media massa seperti koran, tabloid, televisi, radio, majalah dan lain-lain,
adalah sarana yang sangat efektif untuk mengkampanye program-program mereka.
Jika terlibat didalamnya kita akan dijerumuskan kedalam kemaksiatan tanpa kita
sadari.
Dari sini menunjukkan bahwa perayaan Valentine
bukan perayaan kaum muslimin, namun termasuk perayaan barat. Perayaan ini pun
dimaksudkan untuk mengenang tokoh orang kafir yaitu santo Valentinus. Sehingga
kerusakannya yang terlihat jelas adalah tasyabuh (meniru-niru) orang kafir. Nabi secara tegas telah melarang
kita meniru-niru orang kafir (tasyabbuh). Beliau bersabda,
ู
َْู ุชَุดَุจََّู ุจَِْููู
ٍ ََُููู ู
ُِْููู
ْ
”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum,
maka dia termasuk bagian dari mereka”(HR. Ahmad & Abu Daud).
Menyerupai orang kafir
(tasyabbuh) ini terjadi dalam hal
perayaan, penampilan dan kebiasaan yang menjadi ciri khas mereka.
Tasyabbuh di sini diharamkan berdasarkan dalil Al Qur’an, As Sunnah dan
kesepakatan para ulama (ijma’).
Perayaan ini adalah acara ritual agama lain. Hadiah yang diberikan
sebagai ungkapan cinta, asalnya adalah sesuatu yang baik, namun bila dikaitkan
dengan pesta-pesta ritual agama lain dan tradisi-tradisi Barat, akan mengakibatkan
seseorang terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka. Sehingga dari sisi
inilah pemberian hadiah valentine menjadi terlarang.
Dalam pemahaman Islam,
kegiatan ritual yang bukan berdasarkan syari’at Islam dan tidak dicontohkan
Rasulullah seperti halnya Natal, Tahun baru Masehi, Imlek
dan sebagainya maka harus kita sikapi seperti sikap Rasulullah mensikapi tawaran kaum Quraisy untuk
sama-sama melaksanakan ibadah secara Islam dan ibadah jahiliyah secara
bergantian. Tawaran tersebut dijawab oleh Allah dengan firman-Nya: "Untukmu agamamu dan untukku agamaku". (QS. Al Kaafirun [109]:
6)
Dalam masalah aqidah
dan ibadah, Islam mengajarkan kita untuk bersikap tegas. Dengan begitu
kemuliaan Islam dan umatnya akan terjaga. Dinul Islam sarat dengan nilai kasih
sayang. Bahkan tegaknya Dinul Islam atas dasar kasih sayang.
Coba simak firman
Allah berikut: "Muhammad
itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama
dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang
sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda
mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka
dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi
besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati
orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang
besar." (QS. Al-Fath [48]:29)
Sejalan dengan itu
Rasulullah juga pernah menyampaikan: "Belum sempurna iman seseorang hingga
ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri"
Kasih sayang dalam
Islam bersifat Universal. Ia tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, ia juga tidak
dibatasi oleh objek dan motif. Kasih sayang diwujudkan dalam bentuk yang nyata
seperti silaturahmi, menjenguk yang sakit, meringankan beban tetangga yang
sedang ditinpa musibah, mendamaikan orang yang berselisih, mengajak kepada
kebenaran (amar ma'ruf) dan mencegah dari perbuatan munkar.
Sudah saatnya pemuda
Islam sadar dari keterpurukan dan bangkit menyongsong masa depan yang sudah
berada di tangan Islam. Kalau tidak sekarang kapan lagi?, kalau bukan kita?,
lalu siapa lagi?.
Masih valentine juga?
sebaiknya tidaaaaaaaaak!, say no to valentine.!!
Buletin Dakwah EL-MARJAN
Penerbit: Rohis Daarul Mu’allimin - SMK Negeri 1 Cibinong
Redaksi: Departement Tarbiyah Dakwah & Humas
Layout: Agung Wibisono
Editor: Abid Ramadhan
Distributor: Departement Humas & DKM
Kritik & Saran: 085710389886
Blog: rohis-smkn1cibinong.blogspot.com
Email:rohissmknsatucib@gmail.com
Twitter: @RohisDM_cbn
Pesta Tahun Baru, Pesta Jahiliyah
Posted by ROHIS - SMKN 1 CIBINONG
Tag :
Artikel,
baru,
Buletin,
Dept. Humas,
Dept. Tarbiyah Dakwah,
El-Marjan,
jahiliyah,
pesta,
tahun
Pesta Tahun Baru, Pesta Jahiliyah
(Buletin El-Marjan [Edisi. 11/Th. II)
Oleh: O. Solihin [gaulislam.com]
Nuansa
perayaan tahun baru sudah mulai terasa seminggu
bahkan dua minggu sebelum tahun baru kemarin. Tradisi tahunan ini selalu
menjadi perhatian banyak kalangan, termasuk remaja. Sebenarnya pergantian waktu
itu sudah biasa kita alami, tetapi manusia kadang suka menggunakan ukuran waktu
tertentu untuk membuatnya menjadi spesial. Baik spesial harinya, maupun spesial
dalam merayakannya. Momen pergantian tahun sama saja dengan momen pergantian
waktu setiap hari. Adanya hari Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan
Sabtu (ini semua serapan dari kata bahasa Arab) adalah nama-nama hari yang
selalu kita lewatkan sepanjang waktu. Jadi sebenarnya tak ada yang begitu
spesial dalam urusan ini (dirayakan). Namun dalam pandangan Islam, waktu itu
sangat spesial dilihat dari pemanfaatannya dan nilai ibadah. Orang yang tak
pandai memanfaatkan waktu, bakalan rugi di kemudian hari karena jatah umurnya
kian berkurang. Iya dong. Rugi banget jika selama hidup kita hanya diisi dengan
maksiat sampai akhir hayat. Padahal, untuk bekal di akhirat kita membutuhkan
amal shalih.
Sobat
El Marjan rahimakumullah. Tema untuk mengkritisi tahun baru seperti ini sudah
berulang kali dibahas. Insya Allah para pecinta dakwah nggak bakalan bosan ngingetin
manusia yang nggak bosan berbuat maksiat. Selama hayat masih dikandung badan,
dakwah akan terus digelorakan. Jika bukan karena ingin menggapai ridho Allah
Ta’ala untuk menyelamatkan manusia lainnya dari keburukan dan kemungkaran,
untuk apa capek-capek ngingetin manusia yang lupa diri dan bangga berbuat
maksiat. Jadi, jika EL Marjan kini mengangkat tema ini dan saya yakin banyak
kaum muslimin yang paham juga mengangkat tema sejenis akhir-akhir ini—maka itu
bagian dari kepedulian dan cinta kepada kamu semua. Jangankan bagi kamu yang
masih polos dan suka ikut-ikutan dalam berbuat, bagi mereka yang udah mulai
suka ngaji pun kadang kepeleset juga dalam urusan ini. Itu sebabnya, tetap
harus hati-hati bin waspada.
Mengapa
tak boleh rayakan tahun baru?
Sebagai muslim, kita
wajib menjadikan akidah dan syariat Islam sebagai ukuran dan rujukan dalam
setiap pendapat dan perbuatan kita sehari-hari. Muslim yang beriman tentunya
memiliki perhatian khusus terhadap Islam. Mungkin di antara kamu ada yang
bilang, “Kan cuma merayakan biasa aja sama seperti acara lainnya, apanya yang
salah?” Ya, alasan itu bisa dijawab begini: “Kan cuma pergantian waktu seperti
pada umumnya, kenapa harus dirayakan—bahkan dengan hal-hal yang bernuansa
maksiat. Jelas itu kesalahannya.”
Sobat El Marjan,
perayaan tahun baru masehi bukanlah warisan ajaran Islam. Selama ini, kaum
muslimin generasi terdahulu hingga sekarang yang paham tentang Islam hanya
mengetahui dan meyakini bahwa hari raya dalam Islam hanya dua, yakni ‘Idul Adha
dan ‘Idul Fithri. Anas bin Malik mengatakan, “Orang-orang Jahiliyah dahulu memiliki dua hari
(hari Nairuz dan Mihrojan) di setiap tahun yang mereka senang-senang ketika
itu. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau
mengatakan, “Dulu kalian memiliki dua hari untuk senang-senang di dalamnya.
Sekarang Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik yaitu
hari Idul Fithri dan Idul Adha” (HR an-Nasa’i No. 1556)
Nah, karena perayaan
tahun baru bukanlah ajaran Islam, maka kaum muslimin yang merayakannya dianggap
tasyabbuh (menyerupai atau meniru-niru orang kafir) dalam budaya mereka.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia
termasuk bagian dari mereka.” (HR Ahmad dan Abu Dawud)
Menyerupai orang
kafir (tasyabbuh) ini terjadi dalam hal pakaian, penampilan dan kebiasaan
(termasuk budaya dan pendapat-pendapat mereka tentang kehidupan). Tasyabbuh di
sini diharamkan berdasarkan dalil al-Quran, as-Sunnah dan kesepakatan para
ulama (ijma’).
Dari
Abu Sa’id al-Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,“Sungguh
kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal
dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke
lubang dhob, pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para
sahabat) berkata, “Wahai
Rasulullah, Apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?”
Beliau menjawab, “Lantas
siapa lagi?” (HR Muslim, No. 2669)
Nah,
di sisi lain, perayaan tahun baru juga bermasalah. Coba aja lihat deh, mereka
yang merayakan tahun baru itu rela begadang, menyia-nyiakan waktu, dan bahkan
rawan perbuatan maksiat lainnya seperti perzinahan. Orang yang merayakan tahun
baru tak sekadar yang turun ke jalan lalu meniup terompet dan menyulut kembang
api, tetapi ada juga yang demi merayakan tahun baru malah berzina dengan
pacarnya di tempat-tempat tertentu. Seolah, tahun baru menjadi momen spesial
bagi mereka. Tetapi sayangnya, yang dianggap spesial itu justru dalam berbuat
maksiat.
Manfaatkan
waktumu
Ya,
waktu ibarat pedang. Setiap detik ia memenggal kesempatan kita, tanpa kenal
kompromi. Kejam, kita rasa memang
demikian. Tapi alangkah lebih kejamnya lagi apabila kita tidak memanfaatkannya
untuk kebaikan. Itu namanya kita menzalimi diri kita sendiri. Sebab, ini
persoalan bagaimana kita mengatur waktu yang terbatas yang diberikan oleh Allah
Swt. Jangan sampai kita gunakan untuk hal-hal yang nggak ada manfaatnya.
Terbatas? Memang
demikian faktanya, kawan. Andai saja usia kita di dunia ini 60 tahun. Maka
itulah batas hidup kita di dunia ini. Ukuran panjang dan pendek, adalah
hitungan logika kita, tapi tetap pada hakikatnya itu terbatas. Jadi, jangan
sia-siakan waktumu.
Sobat El Marjan.
Sebagai manusia, kita emang terbatas dan nggak sempurna. Itu sebabnya, kita
jangan sampe melupakan siapa kita dan misi keberadaan kita di dunia ini. Ini
wajib kita pahami betul, sobat. Kalau nggak? Wah, bisa kacau-beliau tuh. Coba
aja perhatiin orang yang nggak sadar siapa dirinya dan misi adanya dia dunia
ini, hidupnya suka semau gue. Seakan hidup nggak kenal waktu. Bahkan bagi orang
yang kehidupannya diberikan kebahagiaan berlebih oleh Allah, suka lupa dan
merasa ia akan hidup selamanya di dunia ini. Apalagi bila kita menjalaninya
dengan serba mudah dan indah. Nikmat memang. Namun, sebetulnya kita sedang
digiring ke arah tipu daya yang bakal menyesatkan kita bila kita tak
segera menyadarinya. Rasulullah saw bersabda: “Ada dua nikmat, dimana
manusia banyak tertipu di dalamnya; kesehatan dan kesempatan.” (HR
Bukhari)
Dr Yusuf Qardhawi
dalam kitabnya, al-Waktu fii Hayaatil Muslim berwejang, “bila orang melewati satu hari dalam hidupnya
tanpa ada suatu hak yang ia tunaikan atau suatu fardhu yang ia lakukan, atau
kemuliaan yang ia wariskan, atau pujian yang ia hasilkan, atau kebaikan yang ia
tanamkan, atau ilmu yang ia dapatkan, maka sungguh-sungguh ia telah menganiaya
dirinya sendiri.”
Belum lagi bahaya
yang bakal kita terima saat kita menyia-nyiakan waktu. Paling nggak ada tiga
akibat; kekosongan akal, kekosongan hati, dan kekosongan jiwa. Kalo begitu,
kita nggak ada bedanya sama “teman-teman” di Ragunan. Ih, amit-amit ya? Jangan
sampe deh.
Firman Allah Swt.: “Sesungguhnya
binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang
pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun.” (QS al-Anfรขl [8]: 22)
Begitu pentingnya
akal ini, hingga Umar bin Khattab radhiallaahu ‘anhu pernah mengatakan, “Pokok dasar seseorang adalah akalnya,
keluhurannya adalah agamanya, dan harga dirinya adalah akhlaknya.” Tuh,
catet ya!
Ali bin Abi Thalib ra
juga pernah berwasiat kepada putranya, Hasan dan Husein, sesaat sebelum
meninggal dunia: “Sesungguhnya kekayaan
yang paling tinggi nilainya adalah akal pikiran. Kemelaratan yang paling parah
adalah kebodohan.”
Yang kedua tentang
hati. Kata Imam al-Ghazaliy, “hati itu
ibarat cermin. Kalo nggak pernah dibersihkan, maka akan berkarat oleh debu. Itu
sebabnya, bila kita tidak memanfaatkan waktu untuk mengingat Allah, untuk hadir
di majelis-majelis dzikir, hati kita akan kosong. Ujungnya, kita mudah resah,
putus asa, frustrasi dan sejenisnya.”
Menyia-nyiakan waktu
juga bisa berakibat kosongnya jiwa kita. Sayyid Qutb memberi gambaran: “Itulah jiwa yang kosong, yang tidak pernah
mengenal makna serius. Ia bersikap santai meski menghadapi bahaya yang
mengintai. Ia bercanda ria di saat membutuhkan keseriusan dan senantiasa
meremehkan permasalahan yang suci dan sakral. Jiwa yang kosong dari sikap yang
serius dan penuh kesucian, akan meremehkan setiap persoalan yang menyelimutinya,
mengalami kegersangan jiwa dan dekadensi moral.”
Tuh, buktinya
sekarang. Ketika banyak orang ngasih nasihat agar jangan merayakan tahun baru,
ternyata banyak juga yang tak mempedulikannya. Tak lagi dianggap sebagai bentuk
peringatan, malah dilecehkan.
Kalo kamu mulai menyia-nyiakan waktumu, maka itu artinya kamu sudah mengarahkan langkah kamu ke dalam jurang kehancuran. Kosong akal, kosong hati, dan kosong jiwa. Kalo udah begitu, alamat kehidupan ini terasa garing dan nggak bermakna. Padahal, kehidupan di dunia ini cuma sesaat dan amat semu. Jadi, mulai sekarang dewasalah Sobat. -Nggak usah ikut-ikutan merayakan tahun baru lagi, nggak ada manfaatnya. Sebaliknya hal itu justru membawa mafsadat (kerusakan) bagi akidah kita, juga kepribadian kita. Hindari dan jauhi pesta jahiliyah tersebut. Ok? Sip!
Buletin Dakwah EL-MARJAN
Penerbit: Rohis Daarul Mu’allimin - SMK Negeri 1 Cibinong
Redaksi: Departement Tarbiyah Dakwah & Humas
Layout: Agung Wibisono
Editor: Abid Ramadhan
Distributor: Departement Humas & DKM
Kritik & Saran: 085710389886
Blog: rohis-smkn1cibinong.blogspot.com
Email:rohissmknsatucib@gmail.com
Twitter: @RohisDM_cbn