Posted by : ROHIS - SMKN 1 CIBINONG
Senin, 30 Juli 2012
Senja di Bulan Ramadhan memiliki arti khusus dan istimewa.
Selain karna keindahan di waktu senja ini , ketika matahari telah tenggelam, maka tibalah waktu berbuka untuk
hamba-hamba Allah yang menjalankan puasa.
Sunnah ketika berbuka puasa ..
1.
Bersegeralah untuk berbuka
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengerjakan shalat Maghrib
hingga berbuka puasa kendati hanya dengan seteguk air.” (HR. Tirmidzi.
Hadits Hasan)
2. Makan kurma atau seadanya
Hendaklah berbuka puasa dengan kurma yang kering ataupun masak
dengan jumlah yang ganjil , misalnya 3,5,7 dst. Namun apabila tidak ada ,
diganti dengan seteguk air juga tidak apa-apa.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka dengan beberapa biji ruthab (kurma
masak yang belum jadi tamr) sebelum shalat Maghrib; jika tidak ada beberapa
biji ruthab, maka cukup beberap biji tamr (kurma kering); jika itu tidak ada
juga, maka beliau minum beberapa teguk air.”(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi.
Hadits Hasan Shahih)
3.
Panjatkan doa setelah berbuka
Manfaatkan waktu berbuka untuk memperbanyak
doa. Karna berdoa ketika bulan puasa adalah salah satu waktu dimana doa akan
dikabulkan Allah.
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Dahulu apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berbuka
puasa, beliau biasa berdoa dengan, “Dzahaba zh- zhama-u wabtallatil ‘uruuqu, wa
tsabatal ajru insyaa Allah.”
Artinya: “Telah hilang rasa haus dahaga, dan urat-urat telah
basah, dan pahala akan kita peroleh, insyaa Allah.” (HR. Abu Daud (II/306)
[no.2357] dan yang lainnya. Lihat Shahihul Jami’ (IV/209) [no.4678])
Adapun kesalahan-kesalahan ketika berbuka, di antara lain :
1.
Tidak meyegerakan berbuka , padahal waktu berbuka
puasa telah tiba
2.
Menanti waktu berbuka puasa dengan kegiatan yang
sia-sia, bahkan melanggar syariat.
Ingat puasa
tidak akan sempurna, bahkan akan menjadi sia-sia apabila kita tidak dapat
menjaga diri dari kemaksiatan dan hal yang sia-sia.
“Puasa bukanlah dari makan, minum semata, tetapi puasa itu menahan
diri dari perbuatan sia-sia dan keji.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Al-Hakim)
3.
Makan dan minum dengan berlebihan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan
kepada kita untuk berbuka puasa dengan makanan yang sederhana. Seadanya saja.
Tidak berlebihan-lebihan, atau bahkan sampai memaksakan diri.
Memang, adakala tidak mengapa menghadirkan hidangan istimewa di
kala berbuka. Apalagi bila hal itu dilakukan untuk membahagiakan keluarga atau
agar anak-anak lebih bersemangat untuk berpuasa. Akan tetapi, hendaknya hal itu
tidak dijadikan kebiasaan. Ingatlah! Bahwa salah satu hikmah berpuasa adalah
agar kita turut merasakan kesusahan yang dialami fakir miskin. Maka, kita juga
perlu mendidik anak-anak kita untuk memupuk jiwa sosial mereka. Tidak hanya
saat kita berpuasa, tetapi juga saat berbuka puasa.
4.
Melalaikan adab makan
Menyegerakan
berbuka puasa bukan berarti kita boleh tidak membaca doa sebelum makan, atau
makan dengan tergesa-gesa. Berusahalah untuk tetap menjaga adab dan sunnah
ketika makan.
5.
Melalaikan sholat maghrib
6.
Mengisi acara berbuka dengan maksiat
Makan
bersama (makan berjama’ah) memang merupakan bagian dari sunnah Rasulullah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berkumpullah
kalian dalam menyantap makanan kalian (bersama-sama), (karena) di dalam makan
bersama itu akan memberikan berkah kepada kalian.” (HR. Abu Dawud.
Hasan)
Akan
tetapi, kita harus tetap berusaha membingkai acara buka bersama tersebut dalam
bingkai syariat. Sebagaimana ngabuburit, acara buka bersama yang
banyak dilakukan sekarang ini banyak berisi kemaksiatan dan penyimpangan.
Misalnya ikhtilat, pacaran, musik, makanan yang berlebihan, sampai dengan
melalaikan waktu shalat Maghrib.
Related Posts :
- Back to Home »
- Artikel , Dept. Humas , Dept. Tarbiyah Dakwah »
- Ketika Berbuka Puasa