Struktur Kepengurusan Ekstrakulikuler Rohani Islam

SMK Negeri 1 Cibinong

Rohis Daarul Mu'allimin 2017 
(RDM 17)


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
     Seiring berjalannya ekstrakulikuler Rohis Daarul Mu'allimin masa demi masa, Alhamdulillah telah bergantinya kepengurusan RDM 2016 yang kini digantikan dengan kepengurusan yang terupdate tidak lain yaitu RDM 2017. 

Yuk langsung aja nih dilihat bagan struktur Ekstrakulikuler Rohis Daarul Mu'allimin dibawah ini :



Semoga kepengurusan kali ini lebih baik dari kepengurusan sebelumnya... Aamiin...

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


๐Ÿ“š Departemen Humas Rohis Daarul Mu'allimin ๐Ÿ“š
๐Ÿ“ท IG: @rohisdm_cbn

RILIS KELUH-KELASMU

Kamis, 06 April 2017
Posted by ROHIS - SMKN 1 CIBINONG
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Setelah melakukan pengumpulan aspirasi atau keluhan dari seluruh civitas SMK Negeri 1 Cibinong, mulai dari 26 Februari 2017 - 8 Maret 2017 melalui link bit.ly/keluhanmu maka dihasilkan aspirasi atau keluhan sebagai berikut.

Partisipasi Kelas
  • Kelas X (18,80 %)
  • Kelas XI (41,88 %)
  • Kelas XII (35,90 %)
  • Alumni/Pegawai/Guru (3,42 %)
Partisipasi Jurusan (Program Keahlian)
  • TKJ (18,80 %)
  • MM (15,38 %)
  • RPL (15,38 %)
  • TP (8,55 %)
  • TKR (13,68 %)
  • TKK (5,13 %)
  • TGB (17,09 %)
  • TOI (4,27 %)
  • Alumni/Pegawai/Guru (1,71 %)
Keluhan
Terkumpul 25 (dua puluh lima) jenis keluhan dan solusi/tindak lanjut yang sudah kami lakukan, yaitu:
  1. Kekurangan air atau keran air (28,15 %)
    Sudah dilakukan pemeriksaan rutin pompa air, memberikan cairan pelancar saluran paralon, menutupi keran air yang bocor, membeli keran air tambahan (akan segera dilakukan pemasangan), dan menempelkan himbauan agar berhemat ketika menggunakan air.
  2. Sajadah kurang/bau/tidak nyaman (16,13 %)
    Sudah dilakukan pemilihan sajadah yang masih layak pakai, melakukan pembersihan rutin setiap hari, melakukan laundry setiap bulan, dan pengajuan pengadaan sajadah baru (akan terealisasi ketika sudah selesai melakukan perbaikan kubah masjid yang bocor).
  3. Masjid bocor (15,84 %)
    Sudah diajukan untuk segera diperbaiki, dan sekolah sedang menyusun anggaran perbaikan agar bisa segera terealisasikan.
  4. Kamar mandi bau/kurang (6,74 %)
    Sudah dilakukan pembersihan rutin setiap hari, memberikan pewangi kamar mandi (kamper/kapur barus), menempelkan himbauan agar menjaga/memelihara kebersihan kamar mandi (ayo bantu kami menjaga kebersihan ya!)sudah mengajukan untuk segera diperbaiki kamar mandi yang rusak (ikhwan ada 4 kamar mandi dan 2 yang rusak; akhwat ada 3 kamar mandi dan 1 yang rusak, yang 1 lagi hanya mengalami kerusakan pada pintu dan sudah diajukan agar dilakukan perbaikan/pengelasan), dan perbaikan kamar mandi yang rusak akan bersamaan dengan perbaikan kubah masjid yang bocor.
  5. Jejak kaki (5,57 %)
    Sudah dilakukan pembersihan rutin setiap hari, pengadaan keset sementara agar tidak membuat jejak kaki.
  6. Mukena kurang/bau (5,28 %)
    Sudah dilakukan pembersihan rutin sebulan dua kali, pengadaan jemuran & gantungan untuk mukena, pemberian pewangi terhadap mukena, untuk pengadaan mukena baru belum dilakukan sebab kadang kala mukena yang baru hilang entah kemana, hehe, dan baiknya teman-teman akhwat yang cantik dan shalihah agar membawa mukena pribadi masing-masing.
  7. Kurang kipas angin (4,40 %)
    Sudah diajukan untuk pengadaan kipas angin, dan kipas angin yang sudah ada mengapa bisa berkurang disebabkan digunakan untuk ruangan yang sangat membutuhkan.
  8. Gelap (3,23 %)
    Sudah dilakukan pembelian serta pemasangan lampu di kamar mandi, masjid, dan tempat-tempat yang gelap. Disebabkan ada beberapa aliran listrik untuk lampu yang mengalami gangguan, maka dilakukan penerangan sementara dan menunggu proses perbaikan aliran listrik (depan masjid, luar tempat wudhu, dan lantai dua).
  9. Kurang keset (2,93 %)
    Sudah dilakukan pengadaan keset sementara, dan mengajukan pembelian keset.
  10. Tidak ada petunjuk arah kiblat (2,64 %)
    Sudah dilakukan pemberian petunjuk arah kiblat di dalam masjid dan akan diberikan juga di luar masjid dan karpet.
  11. Plafon rusak (1,47 %)
    Sudah diajukan untuk segera diperbaiki, dan sekolah sedang menyusun anggaran perbaikan agar bisa segera terealisasikan.
  12. Tidak ada rak sepatu (1,17 %)
    Sudah ada namun sekarang ditempatkan pada ruangan-ruangan yang membutuhkan, dan sedang dalam tahap pengajuan kembali agar ada, untuk penyimpanan sepatu bisa dilakukan di keramik putih samping bengkel TKJ.
  13. Sound system kurang jelas (1,17 %)
    Sudah dilakukan perbaikan soundsystem dalam & luar masjid, dan sedang mengajukan penambahan toa agar adzan bisa terdengar sampai bengkel TKR dan MM.
  14. Tidak ada sarung (0,88 %)
    Sudah dilakukan pengadaan sarung.
  15. Rak dan al-Qu'ran kurang memadai (0,88 %)
    Sudah dilakukan pengajuan pengadaan rak al-Qur'an dan akan direalisasikan bersama dengan perbaikan kubah masjid yang bocor, mendata dan memilah al-Qur'an yang masih layak (tampilan, jumlah halaman, dll) digunakan.
  16. Keramik pecah (0,59 %)
    Sudah dilakukan penambalan dengan semen agar tidak melukai.
  17. Jam mati (0,59 %)
    Sudah dilakukan pengadaan dan pemasangan baterai.
  18. Toren air berlumut (0,29 %)
    Sudah dilakukan pembersihan.
  19. Tidak ada genset (0,29 %)
    Sudah ada genset dan akan digunakan ketika aliran listrik mati.
  20. Kurang alat kebersihan (0,29 %)
    Sudah dilakukan pengadaan alat-alat kebersihan dan berada dalam ruangan alat kebersihan masjid yang dikelola oleh Rohis.
  21. Berisik (0,29 %)
    Sudah menempelkan himbauan agar menjaga/memelihara kekhusyu'an di dalam Masjid (ayo jaga lisan dan tingkah laku kita ketika berada di dalam maupun diluar atau sekitar lingkungan masjid! Jangan mengganggu dan merusak kekhusyu'an teman-teman kita ketika sedang beribadah!)
  22. Penyimpanan barang tidak ada (0,29 %)
    Sudah dilakukan pengajuan pengadaan loker-loker penyimpanan barang dan akan direalisasikan bersama dengan perbaikan kubah masjid yang bocor (penyimpanan sementara berada di depan atau di samping shaf shalat atau bagian masjid, hindari menyimpan barang yang berada di belakang masjid atau tidak berada dalam pengawasan kalian).
  23. Petunjuk lokasi ikhwan-akhwat tidak ada (0,29 %)
    Sudah menempelkan petunjuk lokasi tempat wudhu dan tempat shalat untuk ikhwan dan akhwat (perlu kesadaran teman-teman juga ya, jika bagian samping kanan Masjid -dekat TKK- itu adalah daerah khusus akhwat/perempuan jadi ikhwan/laki-laki jangan berada/melewati daerah itu dan bagian samping kiri Masjid -dekat TKJ- itu adalah daerah khusus ikhwan/laki-laki jadi akhwat/perempuan jangan berada/melewati daerah itu. Sementara teras depan Masjid bisa dilakukan untuk tempat berkumpul namun tetap jaga sikap agar tidak melakukan khalwat -berduaan dengan lawan jenis- dan ikhtilat -bercampur baur dengan lawan jenis tanpa ada jarak atau hijab).
  24. Sabun tangan tidak ada (0,29 %)
    Sudah dilakukan pengadaan.
  25. Pewangi ruangan tidak ada (0,29 %)
    Sudah dilakukan pengadaan dan akan dipasang di kipas angin.
Demikian hasil dari keluh-kesahmu, kekurangan hanya berasal dari kami dan kelebihan hanya milik Allah Ta'ala. Kami ucapkan terimakasih dan do'a jazakumullah khairan katsira'.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Catatan.
Hal-hal yang berkaitan dengan Masjid Daarul Mu'allimin bisa disampaikan kepada Departemen DKM RDM:
  1. M. Firda (XI TGB 2) 083898718231
  2. Mufidah (XI MM 3) 089607257124
Persiapan termasuk satu hal penting diantara hal lainnya dalam upaya meraih keberhasilan, apalagi waktu menuju UN tidaklah jauh lagi. Kesuksesan selalu diawali dengan kerja keras (cerdas) dan persiapan yang matang. Dalam sebuah kitab karya Ali Bin Naif as-Syahudi dikatakan:

ูَู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ู„َุฏَูŠْู‡ِ ุงู„ْู‚ُุฏْุฑَุฉِ ูˆَุงู„ْุงِุณْุชِุนْุฏَุงุฏِ ู„ِู„ْุนَู…َู„ِ ุณَูˆْูَ ูŠَู†ْุฌَุญْ

“Barangsiapa yang mempunyai kemampuan dan persiapan matang untuk melakukan sesuatu, maka dia akan berhasil.”

---

“Siapa yang paling berjasa dalam hidup Anda?”

Apa hubungannya pertanyaan tersebut dengan tips menghadapi UN. Jawabannya adalah sangat dekat. Hal ini disebabkan, jawaban yang muncul dari pertanyaan tersebut akan menentukan langkah apa yang harus dilakukan demi sukses UN tersebut.

Tanpa bermaksud menafikan peran dan jasa pihak yang lain dalam kesuksesan, yang paling berjasa dan berperan dalam kehidupan setiap peserta didik adalah Allah, orang tua, dan guru.

Allah adalah Dzat tempat berharap, Dzat tempat memohon, Dzat yang mengatur kehidupan manusia, Dzat yang memberi keberhasilan dan kegagalan, dan Dzat yang mampu merubah nasib manusia. Adapun orang tua merupakan orang yang berjasa besar dalam proses kehidupan kita, sejak dalam kandungan hingga dewasa. Keberadaan mereka sangat tinggi dan mulia dalam pandangan Allah. Karena mempunyai kedudukan yang tinggi tersebut, Allah memerintahkan setiap anak untuk berterima kasih kepada mereka pada urutan kedua setelah Allah. Dan juga keridho-an ataupun kemurkaan Allah kepada setiap anak manusia sangat ditentukan oleh keridho-an dan kemurkaan kedua orang tua.

Sedangkan guru adalah orang yang dengan sabar, telaten, gemati, dan penuh tanggung jawab mendidik dan mentransfer ilmunya kepada kita dalam proses pendidikan yang kita lakukan. Mereka, para guru, mendedikasikan segalanya demi keberhasilan pendidikan dan juga keberhasilan para siswa yang dibimbingnya.

---

Tips Islami Menghadapi Ujian Nasional

Setelah mengetahui pihak yang paling berjasa dan berperan dalam sukses kita, sekarang marilah kita berbicara tentang tips islami dalam meraih keberhasilan UN. Agar setiap peserta didik sukses dalam UN-nya, maka satu hal yang harus dilakukan adalah: perlakukan mereka yang berperan dan berjasa dalam kehidupan dengan semestinya! Tips islami yang saya maksud dalam menghadapi UN adalah bagaimana kita memperlakukan pihak-pihak yang berjasa dan berperan dalam kehidupan kita sebagaimana seharusnya.

Kepada Allah kita harus:
1⃣ Menghamba kepada-Nya dengan beribadah secara sungguh-sungguh. (memperbanyak shalat sunnah, puasa sunnah, dsb)
2⃣ Memuji-Nya dengan ikhlas.
3⃣ Memohon kepada-Nya dengan khusyu’ dan penuh harap.
4⃣ Mencari ridho Allah dengan banyak berbuat kebaikan di dunia, termasuk banyak bershadaqah.
5⃣ Bertawakkal kepada-Nya setelah berusaha dengan sungguh-sungguh.

Dalam berdoa pergunakan waktu-waktu yang baik, misalnya adalah saat selesai shalat dan pada sepertiga malam yang terakhir sehabis menjalankan shalat tahajud. Sepertiga malam yang terakhir adalah waktu yang paling baik untuk berdoa.

Kepada orang tua kita harus:
1⃣ Mencari ridho mereka. Artinya, kita tidak melakukan sesuatu yang menyebabkan orang tua marah, murka dan mengata-ngatai (mengutuk) kita dengan kata-kata yang buruk. Ingat kata-kata yang terucap dari mulut kedua orang tua kita (terlebih ibu) kepada kita dianggap oleh Allah sebagai sebuah permintaan dan sangat mudah untuk dikabulkan oleh Allah. Maka kita harus selalu melakukan hal-hal positif yang dapat menyebabkan orang tua bangga, bahagia dan ridho kepada kita.

Ridho orang tua dapat diperoleh dengan:
๐Ÿ”น Berbuat baik kepada keduanya.
๐Ÿ”น Menghindari kedurhakaan kepada keduanya.
๐Ÿ”น Segera mohon maaf atas kesalahan kita serta mohon dido’akan.

Kata-kata orang tua (khususnya ibu) untuk anak-anaknya dianggap oleh Allah sebagai doa dan sangat makbul (mudah dikabulkan oleh Allah).

“Ridho Allah tergantung kepada ridho kedua orang tua dan murka Allah juga tergantung kepada murka kedua orang tua.” (HR. Tirmidzi)

Kepada guru kita harus:
1⃣ Menghormati dan menghargainya.
2⃣ Mengerjakan tugas yang diberikan.
3⃣ Menjadikannya sebagai guru, di dalam maupun di luar sekolah.
4⃣ Segera meminta maaf atas kesalahan yang kita perbuat.

---

Peran diri sendiri

Siswa juga memiliki peran yang sangat besar dalam keberhasilan UN. Hal-hal yang dirasa perlu untuk dikerjakan demi sukses dalam ujian nasional (UN) adalah antara lain:
๐Ÿ”น Kerja keras.
๐Ÿ”น Sungguh-sungguh.
๐Ÿ”น Pantang menyerah.
๐Ÿ”น Menentukan target.
๐Ÿ”น Tidak mudah mengeluh.
๐Ÿ”น Menghindari kemalasan.
๐Ÿ”น Senantiasa berdo’a.

Dalam sebuah pepatah Arab dikatakan :
ู…َู†ْ ุฌَุฏَّ ูˆَุฌَุฏَ
“Siapa yang giat, sungguh-sungguh (kerja keras dan cerdas) dia yang dapat.”

Demikian tips Islami bagaimana sukses UN tahun ini, semoga bemanfaat bagi semuanya :)

Sumber: misbahulmunirsetiawan.blogspot.com

Mari sebarkan pesan bermanfaat ini ๐Ÿ˜Š

---

๐Ÿ“š Departemen Tarbiyah Dakwah dan Humas Rohis Daarul Mu'allimin ๐Ÿ“š
๐Ÿ“ท IG: @rohisdm_cbn
๐ŸŒŽ Blog: rohis-smkn1cibinong.blogspot.co.id/

#RDM17 #SahabatBermanfaat #AyoMentoring #AyoIkutRohis
Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh

Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam. Salawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi dan Rasul yang mulia, Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga kepada keluarga beliau, para Sahabatnya dan semua para pengikutnya..

Alhamdulillahi rabbil’alamin kita berjumpa lagi nih sudah sekian lama ane nggak kirim post/artikel lagi. Kembali lagi ane dengan membawa informasi, kali ini ane akan memberitahukan kabar gembira nih untuk para akhi dan ukhti SMKN 1 Cibinong. Yaitu RDM16 akan mengadakan acara lagi yang sangat bermanfaat nih buat kita semua.

Rohis Daarul Mu’allimin – SMK Negeri 1 cibinong
Proudly present


MENTORING GABUNGAN RDM “Tak Selamanya Cinta Itu Merah Jambu”
Mari kita hijrah melaju selangkah lebih baik, yuk kita belajar bersama :

-HANIF FANSURYA-

ร˜   Sabtu, 12 maret 2016
ร˜   08.00 – 13.00 WIB
ร˜   Masjid Daarul Mu’allimin, SMKN 1 Cibinong

          
           “Mentoring adalah perubahan. Mengubah dari yang biasa menjadi luar biasa. Mengubah keterbatasan menjadi kemelimpahan. Barangsiapa tidak mau mengubah dirinya maka dia tidak akan menemukan kebahagiaan hidupnya” Sholikin Abu Izzudin.

“Cinta itu anugerah, merasakannya adalah fitrah, menjaganya adalah ibadah. Karena jatuh cinta adalah mubah, namun menyikapinya bisa menjadi pahala berlimpah atau malah menjatuhkan kita dalam dosa dan musibah” Bicara Cinta, Episode 5

Yuk, saling mengingatkan dan menasehati serta berlomba-lomba dalam kebaikan dengan mengikuti acara ini dan mendapatkan ilmunya disini. Acara ini cocok banget buat kalian nih kaula muda yang masa puncaknya dalam hal cinta. Untuk itulah RDM16 menyediakan acara ini untuk kita semua agar kita dapat berhijrah menjadi lebih baik dan tidak terlena dengan kenikmatan dunia. okee ana pamit dulu ditunggu kehadirannya ya


Wassalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh


Dokumentasi OPM

Senin, 22 Februari 2016
Posted by ROHIS - SMKN 1 CIBINONG

OPM ???

Rabu, 10 Februari 2016
Posted by ROHIS - SMKN 1 CIBINONG



Assalamu'alaikum warahmatullah 
    Alhamdulillah RDM16 telah  mengadakan program baru yang bisa disebut "OPM". saat pertama mendengar kata "OPM" mungkin yang terlintas dibenak pikiran antum adalah sebuah film Anime yang sedang booming itu bukan? eiittts.... tapi kali ini kita enggak bakal bahas itu ya kawan...

    Berbeda dengan "OPM" nya jepang punya, "OPM" (Obrolan Pelajar Millenium)  RDM punya ini InshaAllah lebih bermanfaat dan rencananya acara ini akan berkelanjutan season by season dan system dalam program ini adalah TalkShow. kali ini akan membahas tema "Remove Valentine's Day From Our life".... Dan pastinya acara ini Free! Gratis! 
lihat detail acaranya digambar dibawah ini :

    

   Oh iya hampir lupa nih, sayangnya acara ini hanya untuk civitas SMK Negeri 1 Cibinong saja, tapi kawan gak perlu sedih InshaAllah tahun depan antum akan diundang ke acara ini
Akhir kata 
wassalamu'alaikum



Struktur Kepengurusan Ekstrakulikuler Rohani Islam

SMK Negeri 1 Cibinong

Rohis Daarul Mu'allimin 2017 
(RDM 17)


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
     Seiring berjalannya ekstrakulikuler Rohis Daarul Mu'allimin masa demi masa, Alhamdulillah telah bergantinya kepengurusan RDM 2016 yang kini digantikan dengan kepengurusan yang terupdate tidak lain yaitu RDM 2017. 

Yuk langsung aja nih dilihat bagan struktur Ekstrakulikuler Rohis Daarul Mu'allimin dibawah ini :



Semoga kepengurusan kali ini lebih baik dari kepengurusan sebelumnya... Aamiin...

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


๐Ÿ“š Departemen Humas Rohis Daarul Mu'allimin ๐Ÿ“š
๐Ÿ“ท IG: @rohisdm_cbn

Valentine's Day

Minggu, 07 Februari 2016
Posted by ROHIS - SMKN 1 CIBINONG
Valentine's Day
(Buletin El-Marjan [Edisi. 3/Th. II)
Oleh: Berry Hardisakha

Cinta yang tumbuh karena IMAN, AMAL SHALIH dan AKHLAK yang MULIA, akan senantiasa bersemi, tak lekang karena sinar matahari dan tak luntur karena hujan dan tak akan putus meskipun ajal menjemput”

Berbicara tentang Valentine’s Day, siapa yang tidak mengetahui tentang hari Kasih Sayang -katanya- tersebut. Valentine’s Day atau biasa disebut hari kasih sayang yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Hari tersebut sangat populer di negara-negara Eropa dan Amerika. Pada hari itu terutama kaum remaja merayakan dengan hura-hura. Mayoritas yang merayakannya adalah orang yang sedang jatuh cinta. Ini pun dianut saat ini dan semakin meluas dikalangan muda-mudi di negeri kita ini. Saat hari tersebut ada yang memberikan coklat kepada kekasihnya atau kado spesial lainnya.

Di Indonesia? Tampaknya tidak jauh berbeda dengan remaja-remaja diluar negeri sana. Mereka yang notabene-nya muslim-muslimah, menjiplak habis-habisan perilaku remaja orang barat. Hal ini, tentu saja sangat memprihatinkan karena kalau dilihat dari latar belakang sejarah perayaan Valentine bukan berasal dari ajaran Islam. Tapi bukan hanya itu masalahnya. Akan tetapi perayaan Valentine selalu dibarengi dengan kegiatan-kegiatan yang mubazir, berbau jahiliyah dan cenderung kepada kemaksiatan.

Secara etimologis Valentine berasal dari kata Valentinus yang artinya adalah suatu kartu ucapan selamat yang dikirimkan kepada orang-orang yang disayangi, baik yang benar-benar disayangi atau pura-pura disayangi. Berdasarkan yang dikutip dari Webster's New 20th Century Dictionary perayaan Valentine berasal dari perayaan Lupercali. Yaitu upacara ritual yang dilakukan oleh orang-orang Romawi kuno setiap tanggal 15 Februari sebagai penghormatan kepada Lupercus dewa padang rumput yang dideskripsikan mempunyai tanduk, kaki, dan telinga seperti kambing. Pada perayaan itu nama-nama wanita dimasukkan kedalam jambangan bunga. Setiap pria yang hadir mengambil secarik kertas. Wanita yang namanya tertera dalam kertas itu menjadi teman kencannya semalam suntuk.

Kemudian pada tahun 469 pihak gereja yakni Paus Celecius merubah menjadi tanggal 14 Februari untuk mengenang kematian seorang pendeta yang bernama Saint Valentine yang tewas sebagai martir pada abad III (martir adalah istilah yang dipakai untuk orang-orang yang mati mem pertahankan prinsip-prinsipnya) dan menetapkan menjadi Saint Valentine's Day. Pastor Valentine ditangkap dan dipenjara karena menentang kebijakan kaisar Romawi (Cladius II) yang melarang pemuda-pemudi untuk menikah. Sang kaisar menginginkan pemuda-pemuda yang lajang untuk menjadi tentara dan pergi berperang. Tetapi sang pastor malah dengan diam-diam menikahkan sepasang muda-mudi. Hal ini diketahui oleh sang kaisar. Bukan main marahnya sang kaisar, akibatnya sang pastor mengakhiri hidupnya dengan tanpa kepala (dipancung) pada tanggal 14 Februari 269.

Ketika pastor Valentine dipenjara, banyak surat-surat simpati dari para pemuda yang sedang kasmaran yang ditujukan kepadanya. Melalui surat itulah mereka mengungkapkan perasaan sayangnya kepada kekasihnya dan berharap mereka bila menikah.

Sebenarnya kalau kita menyadari apa yang sebenaranya terjadi dibalik perayaan Valentine tentulah kita tidak akan berpartisipasi. Allah Subhanahu wa Taala telah berfirman. "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." ( QS. Al-Baqaroh [2]: 120)

Jelas sudah bahwa mereka senantiasa benci kepada kita kecuali kita berpartisipasi pada acara ritual mereka, mode pakaian dan pola pikir yang mereka miliki. Dan perayaan Valentine adalah salah satu sarana mereka untuk memurtadkan kita tanpa kita sadari. Dan media massa seperti koran, tabloid, televisi, radio, majalah dan lain-lain, adalah sarana yang sangat efektif untuk mengkampanye program-program mereka. Jika terlibat didalamnya kita akan dijerumuskan kedalam kemaksiatan tanpa kita sadari.

Dari sini menunjukkan bahwa perayaan Valentine bukan perayaan kaum muslimin, namun termasuk perayaan barat. Perayaan ini pun dimaksudkan untuk mengenang tokoh orang kafir yaitu santo Valentinus. Sehingga kerusakannya yang terlihat jelas adalah tasyabuh (meniru-niru) orang kafir. Nabi 500px-mohamed_peace_be_upon_him-svg secara tegas telah melarang kita meniru-niru orang kafir (tasyabbuh). Beliau bersabda,
ู…َู†ْ ุชَุดَุจَّู‡َ ุจِู‚َูˆْู…ٍ ูَู‡ُูˆَ ู…ِู†ْู‡ُู…ْ
”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka”(HR. Ahmad & Abu Daud).

Menyerupai orang kafir (tasyabbuh) ini terjadi dalam hal  perayaan, penampilan dan kebiasaan yang menjadi ciri khas mereka. Tasyabbuh di sini diharamkan berdasarkan dalil Al Qur’an, As Sunnah dan kesepakatan para ulama (ijma’).

Perayaan ini adalah acara ritual agama lain. Hadiah yang diberikan sebagai ungkapan cinta, asalnya adalah sesuatu yang baik, namun bila dikaitkan dengan pesta-pesta ritual agama lain dan tradisi-tradisi Barat, akan mengakibatkan seseorang terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka. Sehingga dari sisi inilah pemberian hadiah valentine menjadi terlarang.

Dalam pemahaman Islam, kegiatan ritual yang bukan berdasarkan syari’at Islam dan tidak dicontohkan Rasulullah 500px-mohamed_peace_be_upon_him-svg  seperti halnya Natal, Tahun baru Masehi, Imlek dan sebagainya maka harus kita sikapi seperti sikap Rasulullah 500px-mohamed_peace_be_upon_him-svg mensikapi tawaran kaum Quraisy untuk sama-sama melaksanakan ibadah secara Islam dan ibadah jahiliyah secara bergantian. Tawaran tersebut dijawab oleh Allah Subhanahu wa Taala dengan firman-Nya: "Untukmu agamamu dan untukku agamaku". (QS. Al Kaafirun [109]: 6)

Dalam masalah aqidah dan ibadah, Islam mengajarkan kita untuk bersikap tegas. Dengan begitu kemuliaan Islam dan umatnya akan terjaga. Dinul Islam sarat dengan nilai kasih sayang. Bahkan tegaknya Dinul Islam atas dasar kasih sayang.

Coba simak firman Allah Subhanahu wa Taala berikut: "Muhammad itu adalah utusan Allah Subhanahu wa Taala dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah Subhanahu wa Taala dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah Subhanahu wa Taala hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah Subhanahu wa Taala menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-Fath [48]:29)

Sejalan dengan itu Rasulullah 500px-mohamed_peace_be_upon_him-svg juga pernah menyampaikan: "Belum sempurna iman seseorang hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri"

Kasih sayang dalam Islam bersifat Universal. Ia tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, ia juga tidak dibatasi oleh objek dan motif. Kasih sayang diwujudkan dalam bentuk yang nyata seperti silaturahmi, menjenguk yang sakit, meringankan beban tetangga yang sedang ditinpa musibah, mendamaikan orang yang berselisih, mengajak kepada kebenaran (amar ma'ruf) dan mencegah dari perbuatan munkar.
Sudah saatnya pemuda Islam sadar dari keterpurukan dan bangkit menyongsong masa depan yang sudah berada di tangan Islam. Kalau tidak sekarang kapan lagi?, kalau bukan kita?, lalu siapa lagi?.

Masih valentine juga? sebaiknya tidaaaaaaaaak!, say no to valentine.!!

Buletin Dakwah EL-MARJAN
Penerbit: Rohis Daarul Mu’allimin - SMK Negeri 1 Cibinong
Redaksi: Departement Tarbiyah Dakwah & Humas
Layout: Agung Wibisono
Editor: Abid Ramadhan
Distributor: Departement Humas & DKM
Kritik & Saran: 085710389886
Blog: rohis-smkn1cibinong.blogspot.com 
Email:rohissmknsatucib@gmail.com
Twitter: @RohisDM_cbn
Pesta Tahun Baru, Pesta Jahiliyah
(Buletin El-Marjan [Edisi. 11/Th. II)
Oleh: O. Solihin [gaulislam.com]

Nuansa perayaan tahun baru sudah mulai terasa seminggu  bahkan dua minggu sebelum tahun baru kemarin. Tradisi tahunan ini selalu menjadi perhatian banyak kalangan, termasuk remaja. Sebenarnya pergantian waktu itu sudah biasa kita alami, tetapi manusia kadang suka menggunakan ukuran waktu tertentu untuk membuatnya menjadi spesial. Baik spesial harinya, maupun spesial dalam merayakannya. Momen pergantian tahun sama saja dengan momen pergantian waktu setiap hari. Adanya hari Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu (ini semua serapan dari kata bahasa Arab) adalah nama-nama hari yang selalu kita lewatkan sepanjang waktu. Jadi sebenarnya tak ada yang begitu spesial dalam urusan ini (dirayakan). Namun dalam pandangan Islam, waktu itu sangat spesial dilihat dari pemanfaatannya dan nilai ibadah. Orang yang tak pandai memanfaatkan waktu, bakalan rugi di kemudian hari karena jatah umurnya kian berkurang. Iya dong. Rugi banget jika selama hidup kita hanya diisi dengan maksiat sampai akhir hayat. Padahal, untuk bekal di akhirat kita membutuhkan amal shalih.

Sobat El Marjan rahimakumullah. Tema untuk mengkritisi tahun baru seperti ini sudah berulang kali dibahas. Insya Allah para pecinta dakwah nggak bakalan bosan ngingetin manusia yang nggak bosan berbuat maksiat. Selama hayat masih dikandung badan, dakwah akan terus digelorakan. Jika bukan karena ingin menggapai ridho Allah Ta’ala untuk menyelamatkan manusia lainnya dari keburukan dan kemungkaran, untuk apa capek-capek ngingetin manusia yang lupa diri dan bangga berbuat maksiat. Jadi, jika EL Marjan kini mengangkat tema ini dan saya yakin banyak kaum muslimin yang paham juga mengangkat tema sejenis akhir-akhir ini—maka itu bagian dari kepedulian dan cinta kepada kamu semua. Jangankan bagi kamu yang masih polos dan suka ikut-ikutan dalam berbuat, bagi mereka yang udah mulai suka ngaji pun kadang kepeleset juga dalam urusan ini. Itu sebabnya, tetap harus hati-hati bin waspada.

Mengapa tak boleh rayakan tahun baru?
Sebagai muslim, kita wajib menjadikan akidah dan syariat Islam sebagai ukuran dan rujukan dalam setiap pendapat dan perbuatan kita sehari-hari. Muslim yang beriman tentunya memiliki perhatian khusus terhadap Islam. Mungkin di antara kamu ada yang bilang, “Kan cuma merayakan biasa aja sama seperti acara lainnya, apanya yang salah?” Ya, alasan itu bisa dijawab begini: “Kan cuma pergantian waktu seperti pada umumnya, kenapa harus dirayakan—bahkan dengan hal-hal yang bernuansa maksiat. Jelas itu kesalahannya.”

Sobat El Marjan, perayaan tahun baru masehi bukanlah warisan ajaran Islam. Selama ini, kaum muslimin generasi terdahulu hingga sekarang yang paham tentang Islam hanya mengetahui dan meyakini bahwa hari raya dalam Islam hanya dua, yakni ‘Idul Adha dan ‘Idul Fithri. Anas bin Malik mengatakan, “Orang-orang Jahiliyah dahulu memiliki dua hari (hari Nairuz dan Mihrojan) di setiap tahun yang mereka senang-senang ketika itu. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau mengatakan, “Dulu kalian memiliki dua hari untuk senang-senang di dalamnya. Sekarang Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik yaitu hari Idul Fithri dan Idul Adha” (HR an-Nasa’i No. 1556)

Nah, karena perayaan tahun baru bukanlah ajaran Islam, maka kaum muslimin yang merayakannya dianggap tasyabbuh (menyerupai atau meniru-niru orang kafir) dalam budaya mereka. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR Ahmad dan Abu Dawud)

Menyerupai orang kafir (tasyabbuh) ini terjadi dalam hal pakaian, penampilan dan kebiasaan (termasuk budaya dan pendapat-pendapat mereka tentang kehidupan). Tasyabbuh di sini diharamkan berdasarkan dalil al-Quran, as-Sunnah dan kesepakatan para ulama (ijma’).

Dari Abu Sa’id al-Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob, pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, Apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR Muslim, No. 2669)

Nah, di sisi lain, perayaan tahun baru juga bermasalah. Coba aja lihat deh, mereka yang merayakan tahun baru itu rela begadang, menyia-nyiakan waktu, dan bahkan rawan perbuatan maksiat lainnya seperti perzinahan. Orang yang merayakan tahun baru tak sekadar yang turun ke jalan lalu meniup terompet dan menyulut kembang api, tetapi ada juga yang demi merayakan tahun baru malah berzina dengan pacarnya di tempat-tempat tertentu. Seolah, tahun baru menjadi momen spesial bagi mereka. Tetapi sayangnya, yang dianggap spesial itu justru dalam berbuat maksiat.

Manfaatkan waktumu
Ya, waktu ibarat pedang. Setiap detik ia memenggal kesempatan kita, tanpa kenal kompromi. Kejam, kita rasa memang demikian. Tapi alangkah lebih kejamnya lagi apabila kita tidak memanfaatkannya untuk kebaikan. Itu namanya kita menzalimi diri kita sendiri. Sebab, ini persoalan bagaimana kita mengatur waktu yang terbatas yang diberikan oleh Allah Swt. Jangan sampai kita gunakan untuk hal-hal yang nggak ada manfaatnya.

Terbatas? Memang demikian faktanya, kawan. Andai saja usia kita di dunia ini 60 tahun. Maka itulah batas hidup kita di dunia ini. Ukuran panjang dan pendek, adalah hitungan logika kita, tapi tetap pada hakikatnya itu terbatas. Jadi, jangan sia-siakan waktumu.

Sobat El Marjan. Sebagai manusia, kita emang terbatas dan nggak sempurna. Itu sebabnya, kita jangan sampe melupakan siapa kita dan misi keberadaan kita di dunia ini. Ini wajib kita pahami betul, sobat. Kalau nggak? Wah, bisa kacau-beliau tuh. Coba aja perhatiin orang yang nggak sadar siapa dirinya dan misi adanya dia dunia ini, hidupnya suka semau gue. Seakan hidup nggak kenal waktu. Bahkan bagi orang yang kehidupannya diberikan kebahagiaan berlebih oleh Allah, suka lupa dan merasa ia akan hidup selamanya di dunia ini. Apalagi bila kita menjalaninya dengan serba mudah dan indah. Nikmat memang. Namun, sebetulnya kita sedang digiring  ke arah tipu daya yang bakal menyesatkan kita bila kita tak segera menyadarinya. Rasulullah saw bersabda: “Ada dua nikmat, dimana manusia banyak tertipu di dalamnya; kesehatan dan kesempatan.” (HR Bukhari)

Dr Yusuf Qardhawi dalam kitabnya, al-Waktu fii Hayaatil Muslim berwejang, “bila orang melewati satu hari dalam hidupnya tanpa ada suatu hak yang ia tunaikan atau suatu fardhu yang ia lakukan, atau kemuliaan yang ia wariskan, atau pujian yang ia hasilkan, atau kebaikan yang ia tanamkan, atau ilmu yang ia dapatkan, maka sungguh-sungguh ia telah menganiaya dirinya sendiri.”

Belum lagi bahaya yang bakal kita terima saat kita menyia-nyiakan waktu. Paling nggak ada tiga akibat; kekosongan akal, kekosongan hati, dan kekosongan jiwa. Kalo begitu, kita nggak ada bedanya sama “teman-teman” di Ragunan. Ih, amit-amit ya? Jangan sampe deh.

Firman Allah Swt.: “Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun.” (QS al-Anfรขl [8]: 22)

Begitu pentingnya akal ini, hingga Umar bin Khattab radhiallaahu ‘anhu pernah mengatakan, “Pokok dasar seseorang adalah akalnya, keluhurannya adalah agamanya, dan harga dirinya adalah akhlaknya.” Tuh, catet ya!
Ali bin Abi Thalib ra juga pernah berwasiat kepada putranya, Hasan dan Husein, sesaat sebelum meninggal dunia: “Sesung­guhnya kekayaan yang paling tinggi nilainya adalah akal pikiran. Kemelaratan yang paling parah adalah kebodohan.”

Yang kedua tentang hati. Kata Imam al-Ghazaliy, “hati itu ibarat cermin. Kalo nggak pernah dibersihkan, maka akan berkarat oleh debu. Itu sebabnya, bila kita tidak memanfaatkan waktu untuk mengingat Allah, untuk hadir di majelis-majelis dzikir, hati kita akan kosong. Ujungnya, kita mudah resah, putus asa, frustrasi dan sejenisnya.”

Menyia-nyiakan waktu juga bisa berakibat kosongnya jiwa kita. Sayyid Qutb memberi gambaran: “Itulah jiwa yang kosong, yang tidak pernah mengenal makna serius. Ia bersikap santai meski menghadapi bahaya yang mengintai. Ia bercanda ria di saat membutuhkan keseriusan dan senantiasa meremehkan permasalahan yang suci dan sakral. Jiwa yang kosong dari sikap yang serius dan penuh kesucian, akan meremehkan setiap persoalan yang menyelimutinya, mengalami kegersangan jiwa dan dekadensi moral.”

Tuh, buktinya sekarang. Ketika banyak orang ngasih nasihat agar jangan merayakan tahun baru, ternyata banyak juga yang tak mempedulikannya. Tak lagi dianggap sebagai bentuk peringatan, malah dilecehkan.

Kalo kamu mulai menyia-nyiakan waktumu, maka itu artinya kamu sudah mengarahkan langkah kamu ke dalam jurang kehancuran. Kosong akal, kosong hati, dan kosong jiwa. Kalo udah begitu, alamat kehidupan ini terasa garing dan nggak bermakna. Padahal, kehidupan di dunia ini cuma sesaat dan amat semu. Jadi, mulai sekarang dewasalah Sobat. -Nggak usah ikut-ikutan merayakan tahun baru lagi, nggak ada manfaatnya. Sebaliknya hal itu justru membawa mafsadat (kerusakan) bagi akidah kita, juga kepribadian kita. Hindari dan jauhi pesta jahiliyah tersebut. Ok? Sip!

Buletin Dakwah EL-MARJAN
Penerbit: Rohis Daarul Mu’allimin - SMK Negeri 1 Cibinong
Redaksi: Departement Tarbiyah Dakwah & Humas
Layout: Agung Wibisono
Editor: Abid Ramadhan
Distributor: Departement Humas & DKM
Kritik & Saran: 085710389886
Blog: rohis-smkn1cibinong.blogspot.com 
Email:rohissmknsatucib@gmail.com
Twitter: @RohisDM_cbn
Welcome to RDM's Blog

sahabat rdm

@RohisDM_cbn

COPYRIGHT © 2014 ROHIS - DAARUL MU'ALLIMIN

DESIGNED BY : DEPARTEMEN HUMAS